Uterine Fibroid in Breast Cancer Patients receiving Tamoxifen Therapy

Mioma Uteri pada Penderita Kanker Payudara dengan Terapi Tamoksifen

  • Rismawati Tambunan Faculty of Medicine Universitas Syiah Kuala  Dr. Zainoel Abidin General Hospital  Banda Aceh
  • Fahriatni  Faculty of Medicine Universitas Syiah Kuala  Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh
  • Hasanuddin  Faculty of Medicine Universitas Syiah Kuala  Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh

Abstract

Abstract

Objective: Selective estrogen receptor modulators (SERMs) such as tamoxifen play a role in increasing the risk of developing uterine Fibroid.
Methods:  Case report
Case: Mrs. 47 years old, Para 6, presented with chief complaints of vaginal bleeding since a year ago. The patient was diagnosed with breast carcinoma 4 years ago and has had a right mastectomy followed by 6 cycles of chemotherapy which is  then continued with tamoxifen treatment for 4 years, USG examination revealed uterine myoma to which we performed bilateral salphingoophorectomy hysterectomy, with anatomic pathology results of a uterine Fibroid and chronic endometritis.
Conclusion: Selective estrogen receptor modulators (SERMs) such as tamoxifen exhibit antagonistic reactions in breast tissue which makes it appropriate to be used in the treatment of breast cancer. However, they can also be potentially agonistic on estrogen receptors in the uterus, which can cause the growth of uterine Fibroid. Nevertheless, the benefits of adjuvant tamoxifen for breast cancer outweighs its potential for developing uterine Fibroid and endometrial carcinoma, because metastatic breast cancer will always be fatal, whereas uterine myoma and endometrial cancer caused by the effects of tamoxifen can be prevented by regular evaluation and total hysterectomy.
Keywords: breast cancer,tamoxifen, uterine fibroid,

 

Abstrak

Tujuan: Selektif estrogen reseptor modulator (SERMs) seperti tamoksifen berperan dalam meningkatkan risiko mengembangkan mioma uteri.
Metode: Laporan Kasus
Kasus: Ny 47 Thn Para 6, datang dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir yang dirasakan ibu selama 1 tahun ini, pasien telah menderita kanker payudara 4 tahun yang lalu dan telah dilakukan mastektomi mammae dextra dilanjutkan kemoterapi 6 siklus kemudian dilanjutkan dengan pengobatan tamoksifen selama 4 tahun ini, dari pemeriksaan USG didapatkan adanya mioma uteri kemudian dilanjutkan dengan tindakan histerektomi salphingooforektomi bilateral, dengan hasil patologi anatomi suatu mioma uteri dan endometritis kronis.
Kesimpulan: Selektif estrogen reseptor modulator (SERMs) seperti tamoksifen merupakan reaksi antagonis reseptor estrogen pada jaringan payudara yang digunakan dalam pengobatan kanker payudara, tetapi dapat berpotensi agonis pada reseptor estrogen pada uterus sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan mioma uteri. Tetapi penggunaan tamoksifen  ajuvan untuk kanker payudara lebih bermanfaat dibandingkan dengan potensinya untuk mengembangkan mioma uteri dan karsinoma endometrium, karena  kanker payudara metastatik akan selalu berakibat fatal, sedangkan mioma uteri dan kanker endometrium yang ditimbulkan oleh efek tamoksifen dapat dicegah dengan evaluasi teratur dan dilakukan tindakan total histerektom.
Kata kunci: kanker payudara, mioma uteri, tamoksifen

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Rismawati Tambunan, Faculty of Medicine Universitas Syiah Kuala  Dr. Zainoel Abidin General Hospital  Banda Aceh

Department of Obstetrics and Gynecology

Fahriatni,  Faculty of Medicine Universitas Syiah Kuala  Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh

Department of Obstetrics and Gynecology

 

Hasanuddin,  Faculty of Medicine Universitas Syiah Kuala  Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh

Department of Obstetrics and Gynecology

 

Published
2021-01-22
Section
Case Report