Fertilisasi in vitro (Bayi tabung): Dilema kemajuan yang tak kunjung usai

  • A. BAZIAD Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Abstract

Tujuan: Menelaah perkembangan program Fertilisasi in vitro (FIV) dan hal-hal yang menimbulkan perdebatan dan dilema. Rancangan/rumusan data: Kajian pustaka. Hasil: Teknik Bayi Tabung telah digunakan secara luas di seluruh dunia. Berbagai cara ditempuh oleh praktisi Bayi Tabung untuk mendapatkan angka kehamilan yang tinggi, dengan menggunakan berbagai teknik yang canggih, namun belum juga dapat meningkatkan angka kehamilan. Embrio yang dibekukan, kehamilan multipel, preimplantation genetic diagnosis (diagnosis genetik praimplantasi), riset embrio untuk stem cells telah menimbulkan dilema atau perdebatan di seluruh dunia. Masa depan anak-anak yang dilahirkan dari teknik Bayi Tabung telah menjadi perhatian para sosiolog, psikolog dan ahli hukum. Telah dilaporkan adanya dampak negatif terhadap ibu maupun anak dari penggunaan obat-obat pemicu ovulasi yang digunakan pada proses Bayi Tabung. Telah dikembangkan cara baru yang lebih sedikit berdampak negatif terhadap ibu dan anak di kemudian hari, yaitu in vitro maturation (IVM). Banyaknya klinik-klinik Bayi Tabung yang bermunculan di seluruh dunia, telah menimbulkan kekuatiran terhadap munculnya wisata reproduksi. Kesimpulan: Kemajuan yang begitu pesat dalam teknik Bayi Tabung untuk membantu pasutri ternyata telah menimbulkan dilema etik, moral, sosial, psikologik dan hukum, yang perlu segera dicari jalan keluarnya. [Maj Obstet Ginekol Indones 2007; 31-4: 231-5] Kata kunci: fertilisasi in vitro, embrio

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

A. BAZIAD, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Departemen Obstetri dan Ginekologi
Published
2016-10-14