Bcl-2 dan Indeks Apoptosis pada Hiperplasia Endometrium non-atipik simpleks dan kompleks

  • R.D. CAHYANTI Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/ RSUP Dr. Kariadi Semarang

Abstract

Tujuan: Untuk menilai perbedaan dan hubungan ekspresi Bcl-2 dan indeks apoptosis pada hiperplasia endometrium non-atipik simpleks dan kompleks. Bahan dan cara kerja: Blok parafin jaringan hiperplasia endometrium non-atipik dari hasil kuretase bertingkat sebanyak masingmasing 28 kasus hiperplasia simpleks dan kompleks. Ekspresi protein Bcl-2 dinilai dengan pengecatan imunohistokimia dan ditentukan persentase immuno-staining Bcl-2 pada kelenjar endometrium serta intensitas staining. Penilaian apoptosis pada potongan jaringan yang sama dengan menggunakan metode terminal deoxynucleotidyl transferasemediated deoxy-uridine triphosphate nick end labeling (TUNEL) assay. Persentase jumlah positif sel dan sel yang mengalami apoptosis dihitung dalam 10 lapangan pandang (dengan pembesaran 40 x). Analisis data untuk uji beda 2 kelompok tidak berpasangan dan korelasi dengan derajat kemaknaan p ≤ 0,05 serta dilakukan perhitungan rasio prevalensi. Hasil: Karakteristik subjek pada kedua kelompok sama. Tidak terdapat perbedaan intensitas staining positif kuat pada epitel kelenjar hiperplasia simpleks 85,7% pada hiperplasia kompleks 96,4% (p = 0,176). Ekspresi Bcl-2 pada hiperplasia endometrium kompleks lebih tinggi dibandingkan yang simpleks (p = 0,013). Nilai ekspresi Bcl-2 dengan cut off point 0,92 didapatkan bahwa endometrium dengan Bcl-2 ≥ 0,92 mempunyai risiko 2,6 kali untuk terjadinya hiperplasia non-atipik kompleks (p = 0,001; Rasio Prevalensi 2,6; 95%, CI = 1,3 - 5,1). Indeks apoptosis pada hiperplasia endometrium simpleks lebih tinggi dibandingkan yang kompleks (p = 0,014). Nilai indeks apoptosis dengan cut off point 9 menunjukkan bahwa pada endometrium dengan indeks apoptosis ≥ 9 mempunyai risiko 3,8 kali terjadinya hiperplasia non-atipik simpleks (p = 0,002; Rasio Prevalensi 3,8; 95%, CI = 1,4 - 9,9). Pada hiperplasia yang simpleks terdapat korelasi negatif derajat sedang antara ekspresi Bcl-2 dan indeks apoptosisnya (r = -0,664; p = 0,000), sedangkan pada yang kompleks tidak adanya suatu korelasi negatif (r = -0,208; p = 0,85). Kesimpulan: Ekspresi Bcl-2 pada hiperplasia endometrium nonatipik kompleks lebih tinggi dibanding yang simpleks dan nilai indeks apoptosis lebih rendah pada hiperplasia kompleks dibandingkan yang simpleks. Korelasi negatif antara ekspresi Bcl-2 dan indeks apoptosis hanya didapatkan pada kasus hiperplasia non-atipik simpleks. [Maj Obstet Ginekol Indones 2009; 33-1: 48-55] Kata kunci: Bcl-2, indeks apoptosis, hiperplasia endometrium nonatipik simpleks dan kompleks

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

R.D. CAHYANTI, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/ RSUP Dr. Kariadi Semarang
Bagian Obstetri dan Ginekologi
Published
2016-12-07